Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah, Koleksi, dan Fakta Menarik Tentang Museum Diponegoro

 
Museum Diponegoro
Sumber : pintrest.com/@
Atria Hotel Magelang

Museum Diponegoro

Museum Monumen Pangeran Diponegoro adalah museum sekaligus monumen yang menempati bekas kediaman Pangeran Diponegoro dan keluarganya. Museum ini terletak di Tegalrejo, Yogyakarta, Indonesia. Pembangunan Museum (monumen) ini diprakarsai oleh Mayjen TNI Surono, yang kemudian dilanjutkan oleh Mayjen TNI Widodo. Berdasarkan Surat Keputusan Pangdam VII Diponegoro No. 99/7/1968, tanggal 2 Juli 1968 dibentuklah panitia persiapan perencanaan pelaksanaan pembangunan Monumen Pahlawan Pangeran Diponegoro di bekas rumah kediaman Pangeran Diponegoro. Ahli waris Pangeran Diponegoro menyetujui jika tanah peninggalan dia didirikan monumen. Surat psrnyataan tersebut ditandatangani oleh KRT. Prodjodiningrat, Nyi Hajar Dewanfara, dan dr. Sahir Nitihardjo (RA. Kajafin Diponegoro). Pangdam VIII/Diponegoro selaku pembina Rumpun Diponegoro, pada tanggal 5 Oktober 1968 menanam prasasti di dalam tanah bekas puri Pangeran Diponegoro. Prasasti tersebut berbunyi Ngesti Paras Gapuraning Tunggal yang menunjukkan angka tahun 1968 M, serta mempunyai arti filsafat "untuk mencapai cita-cita yang indah dengan jalan tenar akan terjalin suatu persatuan". Pada tanggal 9 Agustus 1969 tahap pertama bangunan induk Monumen telah selesai dibangun dan diresmikan oleh Presiden Soeharto.

Museum Monumen Pangeran Diponegoro memiliki koleksi sebanyak 413 buah yang terdiri dari gamelan, bandil, tameng, keris dan sejumlah benda peninggalan Pangeran Diponegoro saat bertempat tinggal di rumah ini. Padasan dan Komboran Padasan merupakan tempayan air yang berfungsi menampung air untuk melakukan wudhu. Sedangkan Komboran berfungsi sebagai tempat minum kuda Pangeran Diponegoro. Relief yang berada di bagian depan museum merupakan candrasengakala dimulainya Perang Jawa yaitu Butho Mekso Basuki ning Bawono yang menunjukan tahun 1825 Masehi. 

Museum ini juga memiliki koleksi kereta kuda yang digunakan Pangeran Diponegoro. Kereta ini merupakan peninggalan dari masa Sri Sultan Hamengkubuwono VIII, dan merupkan buatan Belanda. Selain itu, terdapat juga koleksi tembok jebol yang diyakini sebagai jalan pasukan Pangeran Diponegoro untuk meloloskan diri dari kepungan tentara Belanda pada serangan tanggal 20 Juli 1825. Sebagian masyarakat percaya bahwa jebolnya tembok ini akibat tendangan Pangeran Diponegoro.

Museum Monumen Pangeran Diponegoro juga memiliki koleksi benda-benda peninggalan lainnya seperti patung, lukisan, dan foto. Selain itu, museum ini juga menyimpan sejarah perjuangan Pangeran Diponegoro dalam melawan penjajahan Belanda. 

Museum Monumen Pangeran Diponegoro buka setiap hari kecuali hari Selasa, dari pukul 08.00 hingga 14.00 WIB. Tiket masuk ke museum ini seharga Rp 5.000 untuk dewasa dan Rp 2.500 untuk anak-anak. 

Posting Komentar untuk "Sejarah, Koleksi, dan Fakta Menarik Tentang Museum Diponegoro"