Macam zat kimia yang berbahaya
A. Definisi Zat Kimia Berbahaya
Berbahaya adalah keadaan atau kondisi sesuatu yang bersifat mencelakakan ata menimbulkan musibah. Dengan demikian, zat kimia berbahaya adalah zat kimia, baik unsuc, senyawa, atau campuran yang keberadaannya menimbulkan dampak negatif pada makhluk hidup dan lingkungan, terlebih lagi apabila digunakan.
Zat kimia berbahaya juga dapat didefinisikan sebagai zat kimia yang penggunaannya tidak sesuai peruntukannya. Zat kimia berbahaya adalah zat kimia yang dilarang digunakan secara meluas oleh pemerintah suatu negara.
Perlu ditekankan bahwa zat kimia berbahaya memerlukan penanganan khusus. Perlakuan terhadap zat kimia berbahaya tidak bisa disamakan dengan zat kimia lainnya.
1. Penggunaan zat kimia tersebut menyebabkan gangguan kesehatan
pada makhluk hidup.
Zat kimia yang terbukti menyebabkan gangguan kesehatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang pada makhluk hidup, termasuk zat kimia berbahaya. Sebagai contoh adalah kloroform dan natrium hidroksida (NaOH).
a. Kloroform
Kloroform adalah zat kimia berwujud cairan dengan rumus kimia CHCI, Kloroform merupakan senyawa. Pada awalnya kloroform digunakan dalam bidang medis sebagai anestetik atau pembius yang ampuh. Tetapi sekarang penggunaan kloroform sudah mulai dikurangi karena penggunaan kloroform terbukti dapat merusak hati.
b. Natrium hidroksida (NaOH)
Natrium hidroksida (NaOH) dikenal juga sebagai soda kaustik. Senyawa ini merupakan padatan lembap cair bening yang berwarna push Natrium hidroksida adalah zat kimia yang bersifat basa
Natrium hidroksida banyak digunakan dalam pembuatan sabun Namun, zat kimia ini apabila berada dalam zatnya sendiri, dapat merusak jaringan tubuh dan membahayakan mata.
c. Berilium (Be)
Berilium adalah unsur kimia yang mempunyai simbol Be. Unsur ini beracun, berwarna abu-abu baja, kokoh, dan ringan, tetapi mudah pecah. Berilium adalah logam alkali tanah. Kegunaan utama dari berilium adalah sebagai bahan penguat dalam aloy atau campuran logam (khususnya, tembaga berilium).
Tidak seperti besi, seng, atau kalsium, logam berilium mungkin kurang kamu kenal. Berilium pun amat jarang ditemukan dalam bentuk logamnya di lingkungan. Namun, ternyata penggunaan logam ini sangat meluas. Salah satunya adalah sebagai bahan baku pembuatan lampu fluoresens. Berilium memiliki daya hantar listrik dan panas yang baik. Berilium juga merupakan logam yang ringan, tetapi memiliki kekuatan tinggi dan kekerasan, serta tahan karat.
Sejak tahun 1949, produksi lampu fluoresens menggunakan berilium sudah mulai dikurangi. Hasil penelitian terhadap serbuk berilium menunjukkan bahwa berilium terbukti zat kimia yang bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker.
Berilium adalah sangat berbahaya jika terhirup. Keefektifannya bergantung kepada kandungan yang dipaparkan dan jangka waktu pemaparan. Jika kandungan berilium di udara sangat tinggi (lebih dari 1000 µg/m³), keadaan akut dapat terjadi. Keadaan ini menyerupai pneumonia.
2. Penggunaan zat kimia tersebut mendatangkan kerugian dan kecelakaan
pada makhluk hidup dan lingkungan.
Zat kimia yang terbukti mendatangkan lebih banyak kerugian dibandingkan manfaatnya ketika digunakan, dinyatakan juga sebagai zat kimia berbahaya. Sebagai contohnya adalah asam salisilat Asam salisilat termasuk ke dalam antiseptik atau zat pembunuh kuman. Asam salisilat ini sering digunakan petani untuk mengusir hama padahal asam salisilat bukan pestisida. Namun, penyemprotan asam salisilat pada tanaman terbukti dapat membuat tanaman mulus tanpa lubang bekas hama.
Hal penting yang perlu diketahui adalah asam salisilat yang menempel pada tanaman (sayuran atau buah) tidak dapat hilang meskipun sayur atau buah dicuci bersih. Tentu saja hal ini membahayakan manusia yang mengonsumsinya
Penggunaan asam salisilat pun mendatangkan kerugian pada lingkungan
Sisa asam salisilat yang tumpah atau menetes dari tanaman akan berada
dalam tanah. Hal ini bisa menyebabkan pencemaran air tanah
3. Zat kimia tersebut bersifat racun atau toksik.
Beberapa zat kimia memang memiliki sifat racun. Perlakuan apapun terhada zat kimia tersebut tidak akan bisa menghilangkan sifat racunnya. Zat kima tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Formalin
Pasti kamu sering mendengar zat kimia bernama formalin. Dalan keseharian, formalin dikenal sebagai pengawet mayat. Dari segi kima formalin merupakan bentuk larutan dari metanal atau formaldehida Metanal sendiri merupakan gas tidak berwarna dengan rumus kima HCHO sehingga larutannya pun tidak berwarna.
Untuk membentuk formalin, larutan metanal dilarutkan ke dalam ar kemudian ditambahkan dengan metanol sebagai pemantap/penstabil Frormalin dibuat oleh ahli kimia sebagai desinfektan dan pengawet untuk spesimen hayati.
b. Melamin
Melamin adalah zat kimia yang bersifat racun. Melamin merupakan kristal putih dengan rumus kimia CNN, Melamin mengandung nitrogen dengan kadar tinggi. Melamin adalah zat kimia yang relatif tahan terhadap panas. Melamin dapat dicampurkan dengan formalin membentuk bahan untuk plastik, Penggunaan melamin sendiri sering disalahgunakan menjadi bahan campuran produk susu.
c. Karbon Monoksida (CO)
Sifat yang khas dari karbon monoksida adalah kemampuannya untuk berikatan dengan hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah sebesar 200 kali lebih tinggi dibanding oksigen. Dengan demikian, sel darah merah akan berikatan dengan karbon monoksida bukan dengan oksigen.
Ketika kandungan karbon monoksida dalam udara meningkat tajam, pada tubuh manusia akan terjadi reaksi Hb + CO □ COHb (karboksihaemoglobin). Kondisi ini berbahaya bagi otot jantung dan pembuluh darah tepi. Pada susunan saraf dapat menyebabkan kejang- kejang dan hilang kesadaran.
Sumber utama gas karbon monoksida adalah gas buang kendaraan bermotor dan kebakaran hutan. Gas karbon monoksida yang dihasilkan dari kedua sumber ini memiliki kadar yang tinggi.
d. Karbon Dioksida (CO2)
Karbon dioksida merupakan gas tidak berwarna, tidak berbau, dan mudah larut dalam air. Karbon dioksida pun merupakan buangan biologis hasil pernapasan manusia. Sumber utama karbon dioksida di alam adalah hasil pembakaran hidrokarbon dengan oksigen.
Meskipun karbon dioksida adalah zat kimia yang dilepaskan manusia, kandungan karbon dioksida di atas batas toleransi manusia menyebabkan sesak napas. Kandungan karbon dioksida yang semakin banyak di atmosfer menyebabkan suhu bumi menjadi panas.
e. Rhodamin B dan Methanyl Yellow
Rhodamin B dan methanyl yellow atau metanil kuning merupakan zat pewarna buatan/sintetik yang dimaksudkan untuk pewarna industri tekstil atau plastik. Sisa rhodamin B dan methanyl yellow dari kegiatan industri tekstil atau plastik akan mencemari lingkungan karena kedua zat kimia tersebut tidak dapat diuraikan oleh bakteri atau mikroorganisme alam. Apabila rhodamin B dan dan methanyl yellow terkonsumsi oleh manusia, saat itu akan menyebabkan kanker hati beberapa tahun mendatang.
f. Nitrogen Monoksida dan Dioksida (NO dan N,O)
Nitrogen monoksida (NO) merupakan gas tidak berwarna. Nitrogen monoksida berasal dari hasil pembakaran pada motor bakar bersuhu tinggi, dari kilat/petir, dan hasil pembakaran hutan.
Nitrogen dioksida (N,O) merupakan gas yang dapat menyerap radiasi inframerah. Nitrogen dioksida berasal dari pembakaran hutan dan minyak fosil atau biomassa, serta pemupukan kimiawi. Keberadaan nitrogen dioksida di lapisan troposfer dapat mengakibatkan suhu bumi meningkat.
g. Raksa
Raksa memiliki rumus kimia Hg berasal dari kata hydragyrum. Dalam ilmu kimia, raksa digolongkan sebagai logam. Namun, raksa merupakan logam yang berwujud cair pada suhu ruang.
Pernahkah kamu memperhatikan termometer? Dalam termometer terdapat raksa. Raksa berwarna abu-abu muda. Ketika kamu demam suhu tubuhmu diukur, raksa akan memuai sehingga naik ke atas dan menunjukkan berapa suhu tubuhmu.
Raksa adalah logam yang sangat berbahaya. Bentuk senyawa yang tersusun atas raksa pun sangat berbahaya. Apabila raksa masuk ke dalam perairan, raksa akan dengan mudah berikatan dengan klor pada air laut. Ikatan raksa dengan klor akan membentuk HgCl dan mudah masuk ke dalam plankton. Dari dalam tubuh plankton dapat berpindah ke biota laut lain dan terus menerus seperti itu sampai akhirnya sampai ke manusia yang mengkonsumsi ikan atau produk laut lainnya.
Apabila digambarkan dalam bentuk rantai makanan maka dapat dibuat bagan: raksa dan senyawanya → plankton →ikan kecil → ikan besar manusia. Inilai rantai makanan di mana terkumpul raksa dari jumlah kecil menjadi jumlah yang besar.
Raksa dan senyawanya dalam tubuh manusia dapat mengakibatkan gangguan ginjal, hati, dan saraf. Namun, gangguan ini akan tampak setelah beberapa waktu. Masuknya raksa ke dalam tubuh tidak akan menampakkan gejala keracunan yang langsung terlihat saat itu juga. Tetapi raksa akan bertumpuk dalam tubuh dan terjadi biomagnifikasi atau penumpukan dalam tubuh makhluk hidup.
4. Zat kimia tersebut bersifat korosif
Korosif adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan zat kimia yang bisa menyebabkan korosi atau karat pada logam. Zat kimia yang bersifat korosif adalah zat kimia yang bersifat asam
Apakah kamu mengetahui tentang air keras? Air keras, yang dikenal sebagai asam sulfat (H,SO), merupakan zat kimia berwujud cair dan tidak berwarna. Asam sulfat bersifat korosif Logam akan berkarat jika terkena asam sulfat. Kita harus ekstra hati-hati jika berhadapan dengan asam sulfat. Jika terkena kulit, asam sulfat akan mengiritasi kulit sehingga kulit akan melepuh dan rasanya sakit sekali. Jangan sampai kamu terkena asam sulfat yal
Selain asam sulfat, masih ada jenis zat kimia berbahaya lainnya yang bersifat asam dan bersifat korosif. Misalnya, asam nitrat (HNO3) dan asam fosfat (H3PO4) Asam-asam ini banyak digunakan dalam industri pelapisan logam.
Di alam asam dapat ditemukan dalam bentuk hujan asam. Mungkin kamu pernah mendengar tentang hujan asam. Hujam asam adalah hujan yang mengandung zat kimia tertentu yang bersifat asam. Sifat asam ini berbahaya karena dapat menimbulkan kerusakan pada bangunan, konstruksi bangunan, dan kendaraan. Hujan asam menyebabkan logam terkorosi sehingga logam menjadi rapuh.
5. Zat kimia tersebut mudah bereaksi dengan udara yang ada di lingkungan membentuk zat kimia baru yang bersifat racun.
Larutan amoniak (NH,OH) jika dibiarkan di udara terbuka maka akan menguap dan berubah menjadi gas amoniak (NH). Sebenarnya gas amoniak ini stabil pada suhu dan tekanan ruang tetapi dapat meledak oleh panas.
Apa indikasi atau gejala terjadinya keracunan gas amoniak? Gejalanya adalah mual, muntah, sesak napas, dan pusing.
Efek negatif apabila gas amoniak terhirup adalah iritasi pada saluran pernapasan, hidung, tenggorokan, dan mata. Apabila kadar gas amoniak cukup tinggi, kontak dengan mata dapat menyebabkan kebutaan total. Sedangkan kontak pada kulit akan menyebabkan luka bakar. Gas amoniak dengan kadar tinggi pun, jika terhirup manusia, berbahaya karena dapat mengganggu kerja otak dan sangat mungkin menyebabkan kematian.
6. Kadar zat kimia tersebut sangat tinggi sehingga tidak bisa ditolerir oleh tubuh makhluk hidup atau lingkungan.
Zat kimia yang memenuhi kriteria ini seringkali berada di lingkungan dalam bentuk limbah pencemaran lingkungan. Sebagai contoh adalah gas klor (CI). Gas klor berasal dari industri zat pemutih pakaian. Gas klor merupakan gas buang dari industri ini. Kadar atau konsentrasi gas klor tentu saja besar karena industri adalah proses produksi skala besar
Keberadaan gas klor di udara dapat mengganggu kandungan alami udara. Segera setelah lepas dari industri menuju udara bebas, gas klor akan tersebar ke berbagai tempat. Terhirupnya gas klor dapat mengakibatkan penyakit alat pernafasan, keracunan, korosi, dan kerusakan pada tumbuh- tumbuhan.
Posting Komentar untuk "Macam zat kimia yang berbahaya"